Bimtek Pengolahan Biji Kakao Guna Meningkatkan Gairah Industri Kecil di Kabupaten Jembrana

Indonesia merupakan negara produsen buah kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gadingdan Ghana. Pengolahan buah kakao sendiri yang paling umum adalah dengan mengolah bijinya menjadiproduk olahan seperti cokelat. Pemanfaatan cokelat sendiri diolah lagi menjadi makanan, minumanhingga kosmetik yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat. Dengan begitu banyaknya produk olahan yangdapat dihasilkan dari pengolahan biji kakao sehingga menjadi peluang besar bagi IKM untuk berinovasimengolah biji kakao menjadi produk unggulan. Mengingat bahan baku yang melimpah di Bali khususnyadi Kabupaten Jembrana, oleh karena itu Pemerintah Provinsi Bali menggelar bimbingan teknis (bimtek) dengan tema Pengolahan Biji Kakao yang berlokasi di Banjar Moding, Desa Candikusuma, KecamatanMelaya, Kabupaten Jembrana.

Bimtek Pengolahan Biji Kakao yang dilaksanakan di Rumah Coklat “CK” KWT Kusumasari, Desa Moding, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana berlangsung dari tanggal 12 s/d 16 Oktober 2021. Pelaksanaan Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya masyarakat khususnya para IKM di masa pandemi, dengan harapan agar para IKM dapat memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah sebagai peluang usaha yang dikemudian hari dapat menjadi peluang bisnis dalam persaingan global saat ini. Demikian disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Bidang Perindustrian Disperindag Provinsi Bali Ida Ayu  Putu Kalpikawati saat menggelar kegiatan pembukaan Bimtek Pengolahan Biji Kakao di Kabupaten Jembrana, Selasa 12 Oktober 2021 yang turut dihadiri oleh Perbekel Desa Candikusuma, Camat Melaya dan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jembrana. Pada sambutan tersebut, Kadis Perindag Provinsi Bali juga menyatakan pemenuhan standar produk harus didukung sumber daya manusia (SDM) yang ada dan bekal pengetahuan yang dapat dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya dalam mengembangkan pengolahan biji kakao. Sehingga harapan terpenuhinya standar mutu produk oleh IKM Bali khususnya pelaku industri pengolahan biji kakao bisa tercapai. Karena seperti diketahui, IKM menjadi sektor terdepan di masa pandemi saat ini yang bisa tetap eksis, walaupun sektor lainnya terkena imbas dan sebagai pendukung sektor pariwisata yang terpuruk saat ini. Sebagai acuan Bagi IKM untuk terus produktif, kreatif dan inovatif di tengah masa pandemi, tentunya dengan tetap melaksankan protokol kesehatan.

Besar Harapan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, bahwa dengan penyelenggaraan bimtek ini dapat membangkitkan jiwa wirausaha muda kreatif terutama di wilayah Bali,  Untuk dapat bersama-sama mengembalikan dan menumbuhkembangkan kembali perekonomian Bali. Selain itu dapat menjadi wadah bagi para wirausaha muda untuk terus berkembang dan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang ada. Untuk itu pelaksanaan bimtek turut mengundang beberapa  narasumber dan praktisi yang kompeten untuk memberikan Bimbingan Teknis Kepada 30 orang peserta dari IKM Kabupaten Jembrana. Beberapa materi yang disampikan antara lain Kebijakan Pengembangan Industri Kabupaten Jembrana, Pengurusan Ijin Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menjadi Wirausaha Baru, teknik dan praktek Pengolahan Biji Kakao menjadi cokelat siap konsumsi hingga kosmetik seperti scrub, masker dan sabun yang bebahan dasar dari cokelat. Serta Pemerintah Provinsi Bali juga memfasilitasi untuk pembuatan ijin usaha bagi peserta Bimtek yang nantinya dapat digunakan kelangsungan usahanya dalam persaingan global.